Sungai Citarum Kembali Tercemar, Satgas Citarum: Warga Harus Jadi Agen Perubahan

  

CEO. GROUP - Kabupaten Bandung - Satgas Citarum Harum Sektor 2 kembali melakukan pembersihan di Oxbow Taman Air, Kabupaten Bandung, Jumat (28/11/2025). Peltu Dadik Mauludin, Dansubsektor 1 Baleendah, mengungkapkan kekecewaannya karena sampah di lokasi tersebut kembali menumpuk hanya dalam waktu sebulan setelah pembersihan besar-besaran.


"Sampah di Citarum masih menjadi masalah besar. Kita berharap warga masyarakat dapat menjadi agen perubahan dalam pengelolaan sampah di rumah tangga," ujar Peltu Dadik. Saat ini, produksi sampah di Jawa Barat mencapai 25.333 ton per hari, dengan dominasi sampah rumah tangga.


Satgas Citarum mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan incinerator sebagai solusi sementara. Dengan pengelolaan sampah yang tepat, diharapkan dapat mencapai zero waste dan menjaga lingkungan tetap bersih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Advokat David S.G. Pella, S.H.: Perjuangkan Rp500 Miliar untuk Nelayan Batam dalam Kasus Pencemaran Laut MT Arman

Gambar
    Nelayan Batam Menuntut Keadilan: Kasus Pencemaran MT Arman Menjadi Ujian Penegakan Hukum di Indonesia Batam, 13 September 2025 — Kantor Advokat David S.G. Pella, S.H. & Partners, selaku kuasa hukum 162 nelayan terdampak di Batam, secara resmi mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung terkait kasus pencemaran laut oleh super tanker M.T. Arman berbendera Iran.  Keterangan Foto : Advokat David S.G. Pella, S.H. & Partners, selaku kuasa hukum 162 nelayan terdampak di Batam. Kasus ini merupakan kasus pencemaran laut pertama di Indonesia yang berhasil diputus dan gugatan class action pertama oleh nelayan atas pencemaran yang dilakukan oleh kapal tanker yang melakukan transaksi ilegal di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Dalam keterangan resmi Advokat David S.G. Pella, S.H., pada Sabtu, 13 September 2025 menjelaskan,  Kasus ini berawal dari pencemaran laut yang dilakukan oleh kapal super tanker M.T. Arman berbendera Iran, yang memiliki kapasit...
Baca selengkapnya

Advokat Amos Cadu Hina, SH,MH Mendampingi Korban Dugaan Pengeroyokan dan Pemerasan di Polres Jakarta Selatan.

Gambar
       Keterangan Foto : Advokat Amos Cadu Hina, SH,MH Mendampingi Korban Dugaan Pengeroyokan dan Pemerasan di Polres Jakarta Selatan. Jakarta - Dua orang masing-masing merupakan korban dugaan pengeroyokan dan pemerasan didampingi Kuasa Hukum Amos Cadu Hina,SH,MH mendatangi Polres Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025), guna melaporkan kejadian yang menimpa kedua korban tersebut. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/8/2714/VIV2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA tanggal 25 Juli 2025, korban bernama Abi Yazidil Bustomi (38) warga  Kp. Tegalgede Kecamatan Cikarang Selatan mengaku dikeroyok oleh SN, H dan 2 orang lainnya yang tidak dikenal pada tanggal 24 Juli 2025 di kantor JSI SN Jalan Adityawarman Jakarta Selatan. Keterangan Foto : Korban Dugaan Pengeroyokan dan Pemerasan. Kejadian berawal dari korban dan saksi yang menjual barang kepada terlapor tetapi pada tenggat waktu yang telah ditentukan pihak terlapor mengatakan tidak ada dana untuk melakukan pelunas...
Baca selengkapnya
Gambar
   OPINI : RUU Perampasan Aset: Ujian Nyali Negara Melawan Koruptor Oleh: Rudy Marjono, S.H. Praktisi Hukum, Owner RM & PARTNERS LAW OFFICE – Jakarta Sudah bertahun-tahun bangsa ini digerogoti oleh korupsi yang mengakar, sistemik, dan nyaris menjadi bagian dari budaya kekuasaan. Namun satu hal yang lebih menyakitkan dari korupsi itu sendiri adalah kenyataan bahwa para koruptor masih bisa hidup nyaman karena kekayaan hasil kejahatannya belum bisa dirampas secara efektif oleh negara. RUU Perampasan Aset sesungguhnya menjadi harapan besar bagi publik untuk menutup celah impunitas itu.  Namun sampai hari ini, pemerintah dan DPR masih saling melempar bola panas—tanpa satupun menunjukkan keberanian politik yang sejati. Padahal, regulasi ini bukan hal baru dalam dunia hukum. Banyak negara maju telah mengadopsi pendekatan non-conviction based asset forfeiture, yakni perampasan aset yang asal-usulnya tidak dapat dibuktikan secara sah oleh pemiliknya, tanpa harus menunggu vonis...
Baca selengkapnya